Kamis, 04 Oktober 2012
Teknik Dan Budidaya Pertanian: Sekilas Tentang Kelapa Sawit
Teknik Dan Budidaya Pertanian: Sekilas Tentang Kelapa Sawit: Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis) merupakan hasil perkebunan yang menjadi primadona dan penyumbang keuntungan yang lumayan besar bagi pe...
STASIUN PENERIMAAN (STASION RECEPTION)
Tujuan utama pabrik
kelapa sawit adalah untuk mengekstraksi minyak dan kernel dari buah kelapa
sawit sebagai bahan baku setengah jadi sesuai dengan standart kualitas yang
telah ditentukan. Adapun standart kualitas dari minyak dan kernel kelapa sawit secara umum :
Standart
kualitas CPO (Crude Palm Oil)
·
FFA (Free
Fatty Acid) < 3,5 %
·
Moisture < 0,2 %
·
Dirt <
0,02 %
Standart kualitas kernel
·
Moisture < 7,5 %
·
Dirt < 8
%
·
Broken
Kernel <
15 %
1.1.
PENDAHULUAN
Dahulu
sebelum Pabrik Kelapa Sawit banyak berkembang serta kemajuan teknologi maka sistem
transportasi pengangkutan tandan buah segar (TBS) menggunakan rel (rail track) dari Perkebunan
menuju Pabrik Kelapa Sawit. Tetapi setelah sistem dan kemajuan Teknologi maka
untuk transportasi Tandan Buah Segar dari kebun menuju pabrik sudah menggunakan
truk ataupun traktor guna mempercepat transportasi.
1.2.
PENERIMAAN TBS
Petugas
keamanan dalam hal ini Satpam Pabrik, berkewajiban memeriksa dan meneliti
segala Dokumen/surat pengantar yang dibawa oleh pihak pengangkutan tandan buah segar (TBS), begitu juga dengan crude palm oil (CPO) dan Kernel ataupun
pengangkutan lainnya dan untuk selanjutnya apabila dalam pemeriksaan dokumen
ataupun surat pengantar tersebut telah sah atau diakui keabsahannya serta telah
dicatat pada buku Register Satpam, maka kendaraan angkut tandan buah segar (TBS) / crude palm oil (CPO) / Kernel ataupun lainnya dapat
diizinkan masuk ke lokasi jembatan timbang guna melaksanakan proses
penimbangan.
Dan
sebaliknya apabila dokumen atau surat pengantar kendaraan tersebut meragukan ataupun
tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka pihak keamanan berhak atau berkewajiban
menahan atau mengeluarkan kendaraan tersebut untuk tidak masuk ke lokasi
penimbangan.
1.3. WEIGHBRIDGE (Jembatan Timbang)
a.
Fungsi Jembatan Timbang
Secara
umum Jembatan timbang di pabrik kelapa sawit memiliki fungsi sebagai berikut :
·
Menimbang bahan baku proses yaitu TBS (tandan buah
segar) yang diterima dari kebun atau pemasok
lainnya untuk diproses di pabrik.
·
Menimbang produksi minyak sawit
(CPO) dan palm kernel (PK) yang akan dikirim kepada pihak
pembeli.
·
Menimbang hasil sampingan yang dihasilkan
seperti solid, empty bunch atau kompos yang akan dikirim ke estate (kebun).
·
Menimbang material lainnya yang dianggap
perlu untuk kepentingan pabrik dan perusahaan.
b.
Spesifikasi Teknis Jembatan Timbang
Spesifikasi
teknis jembatan timbang umumnya adalah sebagai berikut :
·
Tipe : Pitless
dilengkapi dengan pondasi sesuai ukuran jembatan timbang.
·
Sistem : Electronic
Full Load Cell ( umumnya 4 Load Cell )
·
Kapasitas : 40.000 kgs (yang umum dipakai).
·
Ukuran : platform
: p * l * t = 12m x 3m x 12mm, lengkap dengan main beam, cross beam, dan support beam.
·
Indikator : tampilan digital electronic dengan
kemampuan membaca 0 sampai dengan
40.000 kgs
·
Kemampuan mencatat (Recording) : Untuk mencatat dan mencetak data–data seperti : berat
bruto; tarra netto; nomor
registrasi kenderaan; nomor polisi
kenderaan; waktu; tanggal; bulan; tahun; jenis
produksi; kendaraan; supllier,
serta dapat menyimpan dan mengamankan data bulanan.
·
Uninterrupted Power Supply : Perlu dilengkapi dengan UPS sebagai back-up untuk supply daya minimum 2 jam apabila ada gangguan
listrik.
·
Komputer Sistem : Jembatan timbang ini juga dapat dilengkapi
dengan computer system, CPU , Monitor, Keyboard, Mouse dan Printer,
Local Area Network. Sofware Program yang mampu mencetak tiket jembatan timbang
untuk ; Berat, Waktu, Tanggal, Bulan, Yahun, Jenis produksi, Kendaraan,
Supplier, serta dapat menyimpan dan mengamankan data bulanan.
·
Bangunan : Seluruh perangkat Jembatan timbang harus
ditempatkan pada bangunan yang dilengkapi dengan air condition ( AC ) dan anti
petir.
·
Izin : Harus
dilengkapi dengan Sertifikasi Kalibrasi dan Tera dari Badan Metrologi Deperindag RI.
1.4. Toleransi Jembatan Timbang
Umumnya
jembatan timbang dipergunakan untuk kepentinga perdagangan baik nasional maupun
Internasional. Oleh karena itu setiap jembatan timbang wajib ditera oleh
Badan Metrologi Departemen Perdagangan RI,
yaitu satu kali setahun untuk memastikan kondisi timbangan tetap dalam kondisi baik, demikian juga tingkat
akurasi penunjukkan hasil timbangan itu sendiri. Disamping itu pemilik jembatan
timbang harus melakukan kalibrasi jembatan timbang minimal 2 (dua)
kali setahun dengan menggunakan batu standar seberat 2.000 kg yang disahkan oleh Badan Metrologi.
Hal ini juga untuk memastikan tingkat akurasi penunjukkan hasil penimbangan
jembatan timbang tersebut. Adapun
batas–batas toleransi jembatan timbang adalah sebagai berikut :
Tabel
1.
Toleransi
Jenis jenis timbangan
No.
|
Jenis Timbangan ( Weighbridge )
|
Toleransi
|
1.
|
Electronik VS Electronic
|
60 kg
|
2.
|
Electronic VS Mechanic
|
70 kg
|
3.
|
Mekanik Vs Mekanic
|
80 kg
|
a. WEIGHBRIDGE
Setelah petugas
keamanan mengizinkan masuk ke lokasi penimbangan kepada kendaraan Tandan Buah
Segar, setelah diperiksa keabsahan dokumen atau surat pengantar yang dibawa
kendaraan yang mengangkut Tandan Buah Segar tersebut maka petugas timbangan
dalam hal ini adalah krani timbangan, baru boleh melakukan penimbangan atas
kendaraan tersebut.
Bila kita lihat dari
perlengkapan dan jenis timbangan yang ada di pabrik-pabrik Sinar Mas, maka
untuk timbangan, ada dua jenis/tipe yaitu :
b. TIMBANGAN MEKANIS (KONVENSIONAL)
Timbangan mekanis
biasanya disebut dengan timbangan manual. Jenis timbangan ini jarang dipergunakan
berhubung timbangan tersebut kurang cepat serta cenderung diragukan
keabsahannya.
Umumnya jenis
timbangan ini fungsinya sebagai cadangan apabila timbangan Elektronis mengalami
Trouble diantaranya kerusakan pada sistem dan program ataupun disambar petir yang
mengakibatkan timbangan Elektronis tersebut harus diapkir (tidak dapat
dipakai).
c. TIMBANGAN ELEKTRONIK (DIGITAL)
Pada Perusahaan
Pabrik Sinar Mas memakai Timbangan Elektronis. Hal ini disebabkan selain cepat
dan rapi juga untuk nilai keabsahannya tidak diragukan. Dan dengan memakai
sistem timbangan Elektronis, sebelum proses penimbangan dilaksanakan, krani
timbangan harus terlebih dahulu memperhatikan dan memeriksa kondisi unit
timbangan sebagai berikut :
- Tiket jembatan timbang harus sesuai dengan nomor urut yang kemarin.
- Surat pengantar kendaraan harus dalam kondisi baik, dalam arti kata program Weighbridge berjalan sesuai sistem Aplikasi Jembatan Timbang serta dapat sinkron antara Avery dengan komputer jembatan timbang.
- Kondisi mesin printer baik.
- Uniteruptible Power Supply (UPS), hidup dan dalam kondisi baik (dapat menyimpan arus) sehingga apabila ada trouble pada arus listrik maka UPS dapat berfungsi dengan maksimal.
- Sebelum melakukan penimbangan pastikan Program Weighbridge telah dilakukan backup data sehingga apabila terjadi trouble pada program masih ada data pengganti sebagai cadangan.
- Menyiapkan diskette Approval yang nantinya akan dibutuhkan dalam proses timbang Tandan Buah Segar, serta krani timbang mengetahui kondisi diskette dalam keadaan baik (tidak error).
- Memastikan angka pada Avery sesuai, dan jika mengalami kecurigaan bahwa angka Avery tidak sesuai (tidak netral) maka krani timbang haruslah segera melaporkan pada KTU. Dan apabila memang terdapat selisih dari biasanya, maka KTU bersama dengan Assistent M & R akan melakukan kalibrasi/Cross Check ataupun melakukan Check Weight kembali walaupun selalu dilaksanakan pada setiap bulannya.
- Namun dalam hal mengantisipasi adanya penyelewengan prosedur atau yang lainnya, maka pada seluruh staff dan khususnya kepada Manager/Askep, KTU berkewajiban memberikan bimbingan kepada Petugas Satpam dan Krani Timbangan untuk menjalankan peraturan dan tata cara yang ada sesuai ketentuan Management, serta dapat menjalankan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.
d. SISTEM PENIMBANGAN
Pada sistem
Weighbridge ada dua proses penimbangan antara lain :
Penimbangan barang
masuk adalah penimbangan barang masuk adalah dimana barang dimuat terlebih dahulu pada saat
dilakukan penimbangan pertama dan pada saat penimbangan kedua truk/traktor
dalam keadaan kosong (tanpa muatan). Pada umumnya
penimbangan barang masuk meliputi penimbangan terhadap angkutan yang secara
rutin masuk ke pabrik misalnya angkutan Tandan Buah Segar.
- Prosedur penimbangannya dan administrasi secara umum : Truk angkutan Tandan Buah Segar harus membawa Surat Pengantar (SP) yang mencakup data :Nomor Surat Pengantar, Jumlah janjang kosong, Asal Kebun , Berat dikirim, Tahun tanam, Nama Supir, Block/Divisi, Nomor Kendaraan.
- Sebelum memasuki jembatan timbangan pengemudi harus melaporkan Surat Pengantar-nya kepada Satpam agar dapat dicatat pada buku register penerimaan Tandan Buah Segar.
- Truk pengangkutan Tandan Buah Segar dapat melakukan penimbangan pertama yang diawasi oleh Satpam dengan ketentuan : Pengemudi harus turun dari truk, posisi truk harus di tengah Plate Form, mesin truk harus dimatikan. Truk pengangkutan Tandan Buah Segar dapat membongkar muatannya di Loading Ramp (tempat penimbunan Tandan Buah Segar) kemudian melakukan penimbangan kedua sama seperti penimbangan pertama.
- Dari hasil penimbangan kedua operator timbangan mengeluarkan kartu timbang dan diserahkan pada pengemudi 1 (satu) rangkap yang dilengkapi dengan copy surat pengantar (SP). Kartu Timbang didistribusikan kepada : Lembar pertama kepada pihak pengangkut, Lembar kedua kepada pihak pemasok Tandan Buah Segar, Lembar ketiga untuk file timbangan, Lembar keempat untuk file krani produksi. Selesai penimbangan kedua pengemudi kembali melaporkan hasil penimbangannya kepada Satpam untuk mencatat Tonnase dari hasil penimbangan ke dalam buku register penerimaan Tandan Buah Segar.
Penimbangan barang
keluar secara rutinitas
penimbangan barang keluar meliputi : Pengiriman Crude Palm
Oil (Minyak Sawit), Pengiriman Kernel
(Inti Sawit), Pengiriman Janjangan
Kosong.
Prosedur penimbangan dan administrasinya :
- Sebelum dilakukan penimbangan pengemudi harus melaporkan Delivery Order (DO) jual yang masih berlaku serta SIM/KTP pengemudi.
- Selanjutnya Satpam membuat surat izin masuk pabrik untuk diteruskan ke Krani Produksi.
- Setelah surat izin masuk disetujui truk dapat melakukan penimbangan pertama dengan ketentuan :
- Kondisi dalam bak/tangki truk harus bersih (tidak ada barang tambahan).
- Pengemudi harus turun dari kendaraan.
- Posisi truk harus benar-benar di tengah Plate Form.
- Mesin kendaraan harus dalam keadaan mati.
- Setelah selesai melakukan pengisian muatan, dilakukan penimbangan kedua.
- Pastikan truk diparkir di lokasi pagar pabrik untuk dilakukan pemasangan segel/gembok oleh krani produksi atau operator, pemasangan yang diawasi oleh Manager atau personalia.
- Sebagai sumber data pembuatan SPB (Surat Pengantar Barang), hasil analisa laboratorium mengenal quality Crude Palm Oil atau inti sawit diserahkan kepada operator Weighbridge.
- Data dari hasil penimbangan di check kembali oleh krani produksi dan diserahkan kepada supir beserta surat izin keluar pabrik yang telah distempel dan ditandatangani oleh Manager atau Personalia.
- Sebelum keluar dari pabrik, pengemudi harus melaporkan kembali data hasil penimbangan kepada satpam untuk memberikan informasi jumlah tonase yang dibawa.
- Distribusi kartu timbang pengiriman Crude Palm Oil/inti sawit adalah sebagai berikut : Lembar pertama kepada pihak pembeli atau bulking, Lembar kedua kepada pihak transport, Lembar ketiga untuk file timbangan. Lembar keempat untuk krani produksi.
Rabu, 03 Oktober 2012
Sekilas Tentang Kelapa Sawit
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) merupakan hasil perkebunan yang menjadi primadona dan penyumbang keuntungan yang lumayan besar bagi perkembangan perekonomian indonesia. Jika di lihat dari perkembangan dari hasil kelapa sawit semakin hari semakin meningkat, salah satu nya produk bahan baku setengah CPO (Crude Palm Oil) yang telah di produksi indonesia semakin hari semakin meningkat. Berikut dapat kita lihat perhitungan dan BPS (Badan Pusat Statistika)
indonesia tentang hasil perhitungan produksi kelapa sawit dan perbandingan dengan hasil perkebunan lainnya pada tahun 2010.
Produksi Bulanan Perkebunan Besar, Indonesia (000 Ton), 2010* | |||||||||
Bulan | Karet Kering | Minyak Sawit | Biji Sawit | Coklat | Kopi | Teh | Kulit Kina | Gula Tebu1) | Tembakau1) |
Januari | 56 | 1,467.90 | 348.2 | 5 | 0.2 | 8.8 | - | 0.9 | 0.1 |
Februari | 50.9 | 1,224.10 | 275.1 | 4.6 | 0.1 | 7.8 | - | 3.8 | 0.3 |
Maret | 45 | 1,386.90 | 314.5 | 5.2 | 0.2 | 9.8 | - | 3.7 | 0.1 |
April | 43.5 | 1,226.10 | 259 | 6.6 | 0.4 | 9.8 | - | 71.5 | 0.4 |
Mei | 52.9 | 1,276.90 | 289.5 | 7.4 | 1.5 | 10.5 | 0.1 | 234.9 | 0.4 |
Juni | 48.8 | 1,302.10 | 293.9 | 6.2 | 4.7 | 9.1 | 0.1 | 393.8 | 0.4 |
Juli | 51.3 | 1,212.80 | 266.2 | 5.5 | 8.3 | 8.5 | 0.1 | 456.4 | 0.5 |
Agustus | 46.8 | 1,114.70 | 251.7 | 4 | 7.3 | 8.6 | 0.1 | 457.3 | 0.4 |
September | 43 | 893.2 | 200.5 | 6.2 | 2.4 | 8.5 | 0.1 | 349.2 | 0.4 |
Oktober | 42.8 | 1,133.90 | 267.6 | 7 | 1.5 | 9.6 | 0.1 | 208 | 0.3 |
November | 44.8 | 1,072.60 | 251.1 | 6.5 | 1.3 | 9.2 | - | 94.2 | 0.3 |
Desember | 59.6 | 978.8 | 222.8 | 6.7 | 0.8 | 8.8 | - | 4.4 | 0.4 |
Total | 585.4 | 14,290.00 | 3,240.10 | 70.9 | 28.7 | 109 | 0.6 | 2,278.10 | 4 |
Jika di lihat dari tabel di atas terlihat sekali perbandingan hasil produksi yang berbeda dengan hasil perkebunan lain. Dari hal ini kita dapat melihat bahwa peluang indonesia untuk meningkat kan hasil produksi dari kelapa sawit sangat lah besar. Apalagi indonesia di dukungan dengan iklim yang sangat pas bagi pertumbuhan kelapa sawit, serta ditunjang juga dengan lahan yang luas dan subur.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan yang di hasilkan dari kelapa sawit ini tentunya diperlukan proses pengolahan yang baik, dalam artian memerlukan standar prosedure kerja (SOP) pengolahan yang baik. Pada artikel ini saya akan membahas bagaimana proses pengolahan dari buah masih dalam tahapan pemanenan sampai tahap pengolahan menjadi CPO.
Untuk kelanjutan dapat anda lihat pada artikel selanjut nya. Trims