CST (Clarifier Settling Tank)

Settling tank adalah suatu tangki yang digunakan untuk pengendapan minyak.

Digester And Press

Station Digesting and Press (Pengadukan dan Pengempaan) adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah (fruit) dengan jalan melumat dan mengempa.

Stasion Thresher

Thresher berfungsi untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara membanting tandan buah segar (TBS) ke dalam drum thresher.

Stasion Sterilizier

Strelizier merupakan salah satu alat pengolahan buah kelapa sawit yang memanfaatkan tekanan steam (uap panas) dari ex turbin untuk merebus tandan buah segar dalam suatu bejana bertekanan.

Stasion Loading Ramp

Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum memasuki proses selanjutnya. Fungsi dari Loading Ramp adalah sebagai tempat penampungan semenatra Tandan Buah Segar sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (Fruit Cages).

What Is Grading (Sortasion)

Grading adalah suatu kegiatan penyortiran tandan buah segar sebagai salah satu kendali mutu CPO yang akan dihasilkan baik dari segi kuantitas dan kualitas.

Its All About Palm Oil

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) merupakan hasil perkebunan yang menjadi primadona dan penyumbang keuntungan yang lumayan besar bagi perkembangan perekonomian indonesia.

Rabu, 10 Oktober 2012

STATION LOADING RAMP

         Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum memasuki proses selanjutnya. Fungsi dari Loading Ramp adalah sebagai tempat penampungan semenatra Tandan Buah Segar sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (Fruit Cages). Umumnya Loading Ramp terdiri dari dua sisi dengan 12 pintu dengan masing-masing berkapasitas 15 ton kemampuan penampungan ± 360 ton Tandan Buah Segar. Areal lantai Loading Ramp berukuran semua seluas 40 m x 22 m dua sisi dapat menampung 400 ton Tandan Buah Segar masing-masing sisi sehinggah total daya tampung tersedia ± 1200 ton Tandan Buah Segar atau sama dengan 20 jam produksi.
Loading Ramp

A. PERALATAN DAN MESIN-MESIN
  1. Hydraulic Control System/Gear Box Sistem.
  2. Pintu Loading Ramp.
  3. Handle pengontrol buka-tutup pintu.
  4. Hydraulic Ramp.
  5. Pipa-pipa dan selang Hydraulic.
  6. Lori rebusan.
  7. Wire Rope.
  8. Transfer Carriage.



B. KONSTRUKSI
            Loading Ramp dirancang sesuai fungsinya dengan sisi kemiringan bidang luncur ideal 25-30 derajat dan dipasang Plant Farm atau besi T yang berjarak 10 mm guna menjaring sampah/pasir yang terikut saat mengangkut Tandan Buah Segar.

C. DAMPAK PENIMBUNAN TANDAN BUAH SEGAR
         Dampak dari penimbunan Tandan Buah Segar yang melebihi kapasitas penampungan dan terlalu lamanya penampungan di Loading Ramp, Tandan Buah Segar akan rusak sehingga saat Tandan Buah Segar dilarang masuk ke bidag luncur dengan menggunakan alat berat seperti Whell Loader banyak brondolan yang tergilas roda dan akan menjadi memar yang berakibat mempercepat laju kenaikan asam lemak bebas.
Menurut  teori kenaikan FFA dari pokok sawit sampai ke lori setelah tahapan kenaikan FFA sudah mencapai ± 1.85% sedang standard FFA = 3.5%

D. PENGATURAN KAPASITAS LORI DAN OPERASIONALNYA
            Dalam pengaturan untuk pengisian lori perlu diperhatikan antara lain :
Pengisian dan pengaturan Tandan Buah Segar harus rata dan tidak melebihi kapasitas lori (3.75 ton) karena dampaknya terlalu penuh melebihi kapasitas lori mengakibatkan rusaknya Plate pengatur Steam (Sprayder Steam) pada sterilizer. 

Apabila pengisian lori kurang dari kapasitasnya berdampak ke kapasitas rebusan yakni :

            S x N x C x 60 menit
          = ---------------------------
                        T
  1. Pengisian Tandan Buah Segar dari truk ke Loading Ramp diusahakan dari pintu No.1 dan seterusnya.
  2. Pengisian Tandan Buah Segar ke lori dari pintu 1 seterusnya dan berlaku sistem FIFO (First In First Out).
  3. Brondolan yang berserak di lantai harus dimasukkan kembali ke lori sebaiknya dibagikan ke dalam 3 atau 4 lori (jangan pada satu lori saja).
  4. Lori yang telah diisi segera dipindahkan dari Loading Ramp dan ditempatkan pada Rail belakang rebusan.
  5. Operator Loading Ramp harus memastikan bahwa tersedia rangkaian lori stand – by di belakang rebusan. Hal ini akan mempengaruhi konstannya kapasitas pabrik.
  6. Pabrik kapasitas 60 ton/jam membutuhkan 70 unit dimana setiap sterilizer dapat menampung 7 unit Cages sehingga semua 10 set x 7 cages.
  7. Pada akhir proses hal-hal yang harus dilakukan adalah :
         Semua Tandan Buah Segar sisa harus dimasukkan ke dalam lori.
         Semua brondolan harus dikutip dan dikumpul.
          Semua panel dan elektro motor harus dimatikan.

F. PERAWATAN (MAINTENANCE)
Untuk menjaga supaya peralatan di Loading ramp dapat berfungsi dengan baik maka perlu perhatian pemeliharaan alat secara continue antara lain :
  • Perawatan Hydraulic

Pastikan bahwa oil pada hydraulic Pump harus tetap dalam keadaan ¾ dalam Tank Pump.
Pada saat pengisian oil pastikan Filter dan alat sekitarnya dalam keadaan bersih.
Periksa semua selang hydraulic dari kebocoran oil.
Periksa kabel motor.
Setiap 6 bulan operasi buka mesin strumer dan bersihkan.
Check seal dari kebakaran oil.
  • Perawatan Plat Form Loading Ramp

Periksa apakah ada las-lasannya yang lepas.
Periksa apakah ada pintu-pintu yang renggang.
Lakukan pembersihan pada semua komponen di Stasiun. Loading Ramp.



MESIN DAN PERALATAN PENUNJANG STASIUN LOADING RAMP
A. LORI (CAGES)
        Lori (Cages) terbuat dari Plate yang berukuran 4 – 6 meter, lori digunakan sebagai tempat tandan buah segar yang akan diolah (direbus dalam sterilizer). Lori mempunyai 4 buah roda yang terbuat dari besi padu yang dilengkapi dengan Bushing yang terbuat dari tembaga untuk menghindari agar shaft (as) lori tidak cepat aus (rusak) akibat gesekan. Kapasitas lori berbeda-beda yakni 2.5 ton, 3.75 ton per lori sampai 10 ton mengikuti kapasitas olah pabrik.

     Spesifikasi :
   .           Kapasitas       :  7484 ton,
Tipe roda       : Bearing,
Jumlah roda   : 4 roda


 LORI (CAGES)
 MELANCARKAN LORI
          Untuk menjaga agar lori dalam keadaan kondisi yang baik, maka perlu dilakukan perawatan dini secara continue antara lain :
Setiap hari harus dikontrol baut pengikat Bushing (bantalan) pada roda lori.
Melakukan Greasing (pemberian oil greasing pada Shaft (As) pada roda lori).
Setiap seminggu sekali lakukan pembersihan body lori unruk menghindari korosi (karatan) yang disebabkan asam yang ditimbulkan Kondensate saat perebusan.

B. CYLINDER HYDRAULIC
        Cylinder bekerja atas dasar tekanan oil yang diaturkan oleh pompa Hydraulic, sistem dirancang sedemikian rupa agar mudah dioperasikan.

            
Cyhlinder Hydraulic
C. Capstand & bollard
            Berfungsi untuk menarik dan mendorong lori kosong dari tippler ke loading ramp serta menarik dan mengeluarkan lori berisi TBS dari transfer carriage dan diteruskan menuju stasiun sterilizier. Capstand dilengkapi dengan tali manila maupun wire rope yang di pasangankan dengan bollard.

Spesifikasi :
       Type                         : Hydrolic winch
       Kap                           : 6-7 lori
       Tali                           : Manila dan wire rope
        Elektrik motor         : TECO 30 Hp/22 Kw/1460 Rpm/380-660 V

Bollard

Cap Stand

   D. Transfer carriage 
         Berfungsi untuk memindahkan lori yang berisi TBS dari lintasan loading ramp menuju lintas rel sterilizier yang ingin di tujukan


 Transfer carriage 















Grading ( Sortasi Tandan Buah Segar)



Grading adalah suatu kegiatan penyortiran tandan buah segar sebagai salah satu kendali mutu CPO yang akan  dihasilkan baik dari segi kuantitas dan kualitas. Grading menjadi salah satu bagian dalam alur pengolahan TBS menjadi CPO dimana kegiatan grading memilki beberapa fungsi antara lain :
a.       Untuk mengetahui kualitas dari TBS yang masuk ke pabrik dan sebagai laporan balik ke estate (kebun) akan  kualitas dari TBS yang di kirim.
b.      Sebagai salah  satu parameter yang akan mempengaruhi rendemen/OER (oil extrasion rendemen) di pabrik, dan  kualitas minyak yang akan dihasilkan.
c.       Acuan pembayaran TBS ke pihak 3\
Kegiatan grading dilakukan pada stasiun loading ramp dengan penyortiran tandan buah segar sesuai dengan  kriteria dan standar grading yang telah ditentukan. Adapun standart grading buah yang dilakukan antara lain : buah mentah (unripe), buah mengkal (under ripe), buah matang (ripe), buah terlalu  matang (over ripe), tangkai panjang (long stalk), buah-buah abnormal (buah kartasi, buah kurang polinasi, buah sakit), janjang kosong (empty bunch), sampah (dirt) dan brondolan.

Kriteria Sortasi dan standarisasi grading buah :
  1. Buah mentah (unripe) merupakan tandan buah segar kriteria tidak ada fraksi yang membrondol dan biasa nya buah akan berwarna hitam. Persentase standart grading buah mentah (Unripe) 
  2. Buah mengkal (under ripe) adalah Tandan buah dengan kriteria hanya membrondol 25 % dari total tandan buah segar dengan fraksi brondolan < 10 brondolan. Persentase standart grading buah Mengkal (Under Ripe):  <  5 %. 
  3. Buah matang (ripe) adalah Tandan buah dengan kriteria sudah membrondol 2 buah/kg TBS atau > 10 brondolan/ 50 % sudah membrondolan. Standart persentase grading buah matang (Ripe) : 90  %
  4. Buah terlalu  matang (over ripe) adalah tandan buah dengan kriteria buah sudah membrondol lebih dari 75 %, Hal ini dapat terjadi karena adanya keterlambatan pengiriman TBS dari kebun ke PKS (buah restan). Standart persentase grading buah terlalu matang ( Over ripe) 
  5. Tangkai panjang (long stalk) , kriteria nya tangkai janjangkan harus habis dipotong hingga dekat dengan pangkal buah, dan tangkai yang lulus grading dapat dibuat hutuf  V. Standart persentase grading buah tangkai panjang ( long stalk)    : 0 %.
  6. Buah-buah abnormal  berupa buah kartasi adalah Buah yang berat nya dibawah 2,5 kg/janjang sehinnga tidak produksi karena tingkat persentase minyak yang rendah. Hal ini dapat terjadi karena buah pasir dari TBM yang baru berbuah  lolos dari grading di TPH sehingga terbawa saat angkut. Standart persentase grading buah kartasi maksimal < 2 %
  7. Buah kurang polinasi terjadi karena adanya pemberian pupuk yang tidak merata, iklim yang berubah-ubah, dan factor penyerbukan bunga yang tidak merata pada setiap bunga betina, dengan ciri-ciri  pembentukan brondolan yang tidak merata pada tandan tersebut, hanya sebagian dari tandan saja yang akan menghasilkan buah. Sehingga akan menurunkan tingkat persentase minyak yang akan dihasilkan. Standart persentase grading buah Polinasi maksimal < 2 %.
  8. Buah sakit, dapat terjadi karena adanya jamur marasmius yang hidup pada kulit buah kelapa sawit, yang jika pada tingkat berat akan masuk kedalam daging buah sehingga buah membusuk dan gugur serta jika di panen memiliki kadar asam lemak yang tinggi. Ciri-cirinya brondolan akan ditumbuhi oleh benang-benag jamur. Serta ada juga buah yang ukuran pada setiap tandan nya berbeda 50 % berukuran kecil dan  50% berukuran  besar yang di sebut dengan buah paternokarpi. Serta ada juga buah sudah berwarna matang tetapi tidak dapat membrondol. Standart persentase grading buah sakit maksimal < 1 %. 
  9. Janjang Kosong (Empty Bunch) : 0 %, 
  10. Sampah (Dirt) : 0 %, 
  11. Brondolan : 12 %.