Kamis, 13 Desember 2012

Sludge Tank (Pengolahan Sludge)

        Sludge yang berasal dari clarifier settling tank (CST) dipompakan ke sludge tank dengan melalui desander untuk membuang pasir-pasir halus yang terdapat dalam sludge. Kebersihan cairan minyak dalam sludge tank dipengaruhi oleh pengoperasian desander, karena alat ini dapat berfungsi bila pembuangan pasir dilakukan secara kontinyu.


       Sludge Tank berfungsi Sebagai tempat penampungan sementara sludge untuk melanjutkan proses pengolahan selanjutnya.
Sludge Tank
Spesifikasi :
Konstruksi tangki berbentuk silinder vertikal dengan ujung bawah berbentuk kerucut (botom conical) yang dilengkapi dengan steam injector dan thermometer. Terbuat dari mild steel plate tebal 6 mm dengan kapasitas > 25 m3. Dilengkapi dengan pengaduk (stirrer) yang digerakkan oleh gear motor 1 KW dan putaran 10 rpm dengan kapasitas umum tangki ± 10 ton.

Cara Kerja
      Sludge dari underflow CST masuk ke dalam tangki, selanjutnya sludge tersebut akan dikirim ke sludge centrifuge. Sludge yang berada dalam sludge tank mendapat pemanasan dengan menggunakan pipa uap tertutup agar minyak tidak guncang, karena pemanasan yang tinggi akan dapat memisahkan minyak yang terikat dengan lumpur, oleh karena itu suhu dalam sludge tank dipertahankan 90 – 100 0C.
     Untuk mempercepat pemecahan gumpalan minyak dengan sludge dapat dilengkapi dengan alat stirrer dengan cacatan tidak boleh terjadi pembentukan emulsi kembali, oleh karena itu kecepatan putar alat stirrer maksimum 10 rpm. Lempeng pengaduk berada diatas pipa coil pemanas, sehingga tidak mengganggu lapisan sludge di bagian cone bawah.
    Pipa masuk sludge dari CST berada disamping tangki bagian tengah dengan maksud agar dalam tangki tidak terjadi guncangan yang berakibat pada pembentukan emulsi. Lumpur yang terdapat dibagian bawah tangki harus dibuang setiap selang waktu tertentu, dengan tujuan agar pasir tidak terikut kedalam sludge separator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar