Kamis, 03 Januari 2013

Eqiument Sludge Treatment

       Pengolahan sludge merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kandungan minyak yang hilang (Oil Losses) terikut pada sludge sebagai salah satu limbah cair yang keluar dari pengolahan.  Ada beberapa alat yang sering digunakan untuk pengutipan minyak dari sludge pada pabrik kelapa sawit. Alat tersebut dibagi menjadi dua bagian berdasarkan output keluaran yang dihasilkan, yaitu :

a. Sludge separator (horizontal) dan sludge centrifuges (vertical) :
    Kedua jenis alat ini akan berfungsi untuk mengutip minyak dari sludge dengan cara pemusingan atau sentrifugal. Yang membedakan hanya pada bentuk sentrifugal yang dihasilkan, pada sludge sentrifuges secara vertical sedangkan pada sludge separator secara horizontal. Namun kedua jenis alat ini memiliki kesamaan pada hasil output pengeluaran nya berupa cairan drap (heavy phase) dan light phase (kandugan cairan yang banyak mengandung minyak).
Sludge Centrifuges
Sludge Separator
b. Decanter merupakan alat pengolahan sludge yang sudah banyak di terapkan pada pengolahan minyak di pabrik kelapa sawit. Pada decanter akan menghasilkan 3 phase pengeluaran yaitu light phase, heavy phase, dan solid. Hal ini lah yang menjadi perbedaan antara decanter dengan sludge sentrifuges dan sludge separator. Pengaplikasian decanter pun memiliki penempatan yang bermacam-macam dengan fungsi yang bermacam-macam juga. Pengaplikasi decanter dapat digunakan sebelum minyak masuk CST, atau pun sebelum minyak masuk ke sludge tank, bisa juga sebagai pengganti sludge sentrifuges, dan dapat digunakan untuk pengolahan minyak keluaran oil tank untuk penganti oil purifier dalam mengurangi kadar kotor pada minyak produksi.

Decanter
     Mengapa diperlukan pengolahan sludge pada stasiun klarifikasi, gambaran nya sebagai berikut. Sludge yang masuk kedalam sludge tank terdiri dari bahan mudah menguap (volatile material) 80 – 85%, bahan padatan bukan minyak (NOS) 8 – 12% dan minyak 5 – 10%. Kandungan minyak  5 – 10% ini lah yang ingin tetap bisa diambil, karena kehilangan 1 % minyak saja akan sangat tidak di ingikan oleh pabrik kelapa sawit. Bisa dibilang akan mengakibatkan kerugian pada pabrik kelapa sawit, karena biasa pada setiap pabrik kelapa sawit memiliki standart rendemen (EOR) yang harus di capai. Dan hal pengolahan sludge ini lah sebagai upaya untuk bisa mencapai standart rendemen dan memperkecilkehilangan minyak selama pengolahan CPO (Crude Palm Oil) :

     Adapun komposisi sludge yang keluar dari sludge tank dipengaruhi oleh :

  • Jumlah air pengencer (dilution water) yang digunakan. Jumlah air yang terkonsentrasi pada sludge seluruhnya berasal dari air buah, air pengencer pada screw press, air dari vibrating screen dan air dari pencucian yang terkumpul ke fat pit dan dipompakan ke COT atau CST.
  • Perlakuan sebelumnya, apakah menggunakan desander seperti sand cyclone dan/atau strainer. Pabrik yang tidak menggunakan decanter untuk mengambil lumpur sebelum CST pada umumnya menggunakan desander.
  • Pemakaian vibrating screen dapat ditempatkan pada bak penampung sludge yang kemudian dipompakan kedalam sludge separator. Oleh karena fungsi vibrating screen adalah untuk memisahkan lumpur dan pasir yang terdapat dalam cairan, dan dengan berkurangnya kandungan NOS, maka kemampuan sludge separator untuk memisahkan minyak semakin tinggi. Screen yang digunakan adalah ukuran 50 mesh, sehingga lumpur dan pasir halus yang lolos pada vibrating screen di COT dapat tertapis.


1 komentar: